Bekerja dari matahari terbit hingga matahari terbenam, mengerjakan ini itu, dan berusaha untuk menyelesaikan semua pekerjaan agar terlihat sebagai karyawan yang produktif. Perilaku ini dapat menjadi hustle culture.

Apa Itu Hustle Culture

Menurut Carl Honore, seorang peneliti slow living, hustle culture adalah sebuah budaya yang terobsesi dengan kecepatan, mengerjakan segala sesuatu begitu cepat atau sering disebut sebagai budaya kerja yang berlebihan.

Ini merupakan gaya hidup yang menjadikan karir sebagai prioritas utama dalam hidup. Salah satu faktor yang menyebabkan hustle culture adalah standar yang secara tidak langsung tercipta di lingkungan masyarakat atau di lingkungan kerja. Standar ini menuntut orang-orang untuk meraih kesuksesan, kekayaan atau mapan dalam waktu yang cepat.

Dampak Hustle Culture

1. Kesehatan Mental dan Fisik Terganggu

Ketika memaksakan diri untuk terus menerus bekerja tanpa henti akan berefek pada kesehatan fisik dan terutama mental. Tubuh kelelahan akan memancing berbagai penyakit, dan bekerja terus menerus membuat otak atau pikiran menjadi lelah dan menyebabkan stress yang kemudian akan berefek pada mental.

2. Hubungan Sosial Menjadi Tidak Sehat

Seseorang yang terlalu fokus dengan pekerjaan akan cenderung tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Sehingga orang tersebut cenderung tidak memiliki teman banyak.

3. Tidak Memiliki Work-life Balance

 Work-life Balance adalah istilah keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Ketika seseorang terlalu fokus bekerja ia cenderung tidak memiliki waktu untuk sekedar melakukan hobinya bahkan tidak terlalu memperdulikan soal percintaan.

Ciri-Ciri Hustle Culture

1. Merasa Bersalah Ketika Libur

Seseorang yang selalu bekerja berlebihan cenderung merasa tidak tenang di hari libur, karena mereka tidak melakukan pekerjaan. Orang tersebut akan selalu berpikir bahwa ada pekerjaan yang harus selesai..

2. Selalu Memikirkan Pekerjaan dan Mengalami Burnout

Orang tersebut juga akan selalu berpikir dan membicarakan pekerjaan bahkan ke teman-temannya juga. Kondisi ini akan merujuk pada situasi orang tersebut mengalami stress berat hingga burnout karena pekerjaan.

3. Khawatir Terhadap Pencapaian Orang

Ketika melihat orang lain berhasil meraih pencapaiannya, akan muncul rasa iri. Kekhawatiran ini sering menjadi trigger seseorang untuk mencapai hal yang sama dengan melakukan berbagai cara, dan bekerja mati-matian.

Cara Efektif Menghindari Hustle Culture

1. Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Jangan hanya melihat orang lain saat di masa suksesnya. Setiap orang pasti punya kesulitannya dan kemampuannya masing-masing. Maka dari itu jangan menaruh ekspektasi lebih diluar kemampuan diri masing-masing atau akan mendapatkan rasa kecewa jika tidak berhasil mencapai nya.

2. Tahu Batasan Diri

Harus bisa tegas dan peduli terhadap diri sendiri. Membuat jadwal teratur untuk waktu bekerja dan waktu istirahat. Berjanji kepada diri sendiri untuk tidak melanggar jadwal tersebut. Jangan memaksakan diri dan berani menolak tegas bila ada permintaan bekerja di luar waktunya.

3. Cari Kegiatan Di luar Pekerjaan

Cari atau memperdalam hobi yang disukai, kemudian bersosialisasi dengan teman-teman. Traveling untuk menenangkan dan menyegarkan pikiran dari pekerjaan yang sangat menyita waktu.

Itulah ulasan mengenai hustle culture. Sadari dan hindari sejak dini budaya bekerja berlebihan ini agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga.Tetap jalin sosialisasi dengan orang-orang dan jangan biarkan waktu tersita hanya untuk pekerjaan!